LUWU POS ■ Berdasarkan hearing hari ini, 16 Juli 2019 di Komisi II DPRD Kabupaten Luwu Utara yang menghadirkan perwakilan PDAM Luwu Utara, Aliansi Masyarakat Mappedeceng Peduli PDAM berharap agar Air yang di konsumsi masyarakat benar benar diperhatikan sebab air adalah kebutuhan pokok.
Utamanya di Kecamatan Mappedeceng Air PDAM lebih banyak mati dibanding dengan yang mengalir. Itu pun mengalir pada saat tengah malam dan jika kondisi Hujan maka air yang keluar dari pipa berwarna (seperti) lumpur dan tidak layak diminum.
Pada sisi lain, masyarakat tetap membayar uang beban memakai atau tidak pakai air setiap bulannya sekitar 35.000.
BACA JUGA: Mengapa Sulit Melupakan Mantan Pacar, Istri atau Suami?
Aliansi Masyarakat Mappedeceng berharap Direktur PDAM hadir hari ini memberikan klarifikasi atas surat yang dimasukkan saudara Imran Andi Lukman tanggal 7 Juli 2019 selaku koordinator Aliansi.
Namun, menurut Informasi dari Kepala bidang Teknis direktur berada di Bandung bahkan akan menerima penghargaan. Ini sangat disayangkan sebab kami masukkan surat jauh hari sebelumnya tapi tidak diindahkan oleh direktur PDAM Sehingga pertemuan hari ini tidak maksimal.
Salah satu Anggota Aliansi Hendra Al Ghafur berharap, Sekiranya Direktur PDAM sepulang dari Bandung dapat menghadiri pertemuan selanjutnya dan memberikan penjelasan mengenai kondisi Air yang berlumpur.
Dia menjelaskan beberapa titik pipa yang bocor serta menjelaskan kondisi Bak air yang berada di Desa Sepakat yang menurut informasi Bak tersebut memang pada Awalnya dibangun untuk transmigrasi sehingga sebenarnya memang belum layak dialirkan ke masyarakat Mappedeceng.
Pada pertemuan tersebut Aliansi diterima oleh Bapak Basir, Mahfud Sidik dan Elvis beserta dua orang perwakilan PDAM.
Redaksi Sulsel ■ Yayang Putri