JBN.CO.ID ■ Diduga tidak tepat sasaran pangkalan LPG di Desa, Sassa, Kecamatan Baebunta, Kabupaten Luwu Utara menjadi perbincangan hangat masyarakat setempat.
Informasi yang di himpun dari warga, LPG subsidi di pangkalan tersebut hampir rata - rata ASN dan orang terdekat dari pemilik pangkalan yang menikmati subsidi tersebut, sementara masyarakat miskin sendiri menjerit dengan harga pengecer akibatnya tidak dapat jatah dari pangkalan.
Menurut beberapa warga yang enggan disebutkan namanya, bahwa kejadian ini sudah berulang kali dilakukan oleh pemilik pangkalan, namun masyarakat setempat tidak bisa berbuat apa-apa karena Kadis Koperindag, tidak merespon keluhan mereka.
BACA JUGA: Heboh Pengangkatan Harta Karun Dinasti Tsun, Nilainya Capai Miliaran Rupiah
"Hal ini sudah berulang kali di sampaikan ke kadis koperindag maupun kabidnya selaku pengawas lapangan melalui telpon selulernya, namun tidak di tanggapi dengan serius. Yang ada dari pihaknya hanyalah pengakuan saja tanpa di sertai dengan tindakan," tuturnya.
Masih menurut warga, Kadis Koperindag Kabupaten Luwu Utara tidak profesional menjalankan tugasnya sebagai penanggung jawab di instansi tersebut.
"Ada apa dengan kadis koperindag hingga memberikan peluang kepada Senni wati selaku pemilik pangkalan untuk terus melakukan kesalahan padahal sudah jelas bahwa tabung gas LPG 3 kg untuk masyarakat miskin bukan ASN," bebernya.
Sementara itu, Kabid Koperindag Kabupaten Luwu Utara, Hasruddin, selaku pengawas lapangan saat di konfirmasi, membenarkan kalau pihaknya mendapat pengaduan dari masyarakat tentang penyalahgunaan LPG bersubsidi di pangkalan milik Senni Wati.
"Masalah ini sudah di komunikasikan dengan pihak agen di Palopo untuk tidak melakukan penyuplaian lagi," ujar Kabid Koperindag melalui telepon selulernya, Senin (28/10/2019).
Ia melanjutkan kalau dirinya tidak dapat berbuat apa-apa karena atasannya (Kadis Koperindag) yang memerintahkan.
"Maaf pak saya tidak bisa melakukan apa- apa karena Kadisku sendiri yang suruh. Awalnya memang saya mau tutup tapi setelah pemilik pangkalan menelpon Kadisku ahirnya di buka lagi," jelasnya.
Sementara pewarta yang berupaya menghubungi Kadis Koperindag Luwu Utara Muhammad Kasrum pagi ini, Minggu (03/11) guna klarifikasi belum dapat terhubung.
■ Deddi Budiman