JBN.CO.ID ■ Reskrim Polres Luwu Utara mencatat sebanyak 21 kasus pencabulan dan setubuh terhadap anak di Kabupaten Luwu Utara meningkat.
Hal tersebut diungkap oleh Kasat Reskrim Polres Luwu Utara, AKP Syamsul Rijal di ruang kerjanya, pada Selasa (31/12/2019).
"Di Luwu Utara sendiri kasus pencabulan dan setubuh terhadap anak dibawah umur meningkat sebanyak 12 kasus," ujarnya.
AKP Syamsul Rijal melanjutkan, di Tahun 2018 sebanyak 9 kasus dan Tahun 2109 sebanyak 21 kasus.
"Sangat berbanding terbalik dengan kenyataan yang ada," tuturnya.
Sementara, dikutib dari potral.luwuutarakab .go . id, Pemerintah Daerah Kabupaten Luwu Utara kembali meraih penghargaan Kabupaten Layak Anak (KLA).
Penghargaan ini adalah raihan KLA ketiga, jika sebelumnya Luwu Utara menerima penghargaan KLA tingkat Pratama (dasar), maka tahun ini Luwu Utara naik kelas dengan menerima KLA tingkat Madya. Sebuah prestasi yang patut disyukuri oleh sekuruh elemen masyarakat di Luwu Utara.
Bupati Indah Putri Indriani menerima penghargaan dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Republik Indonesia, Yohana Tembesi, Selasa (23/7/2019), di Hotel Four Points by Sheraton Kota Makassar. Usai menerima penghargaan KLA yang diraih tiga kali secara beruntun, IDP mengatakan bahwa perlindungan anak dari kekerasan, eksploitasi pelecehan dan gangguan lainnya adalah tanggung jawab bersama.
“Ini adalah tanggung jawab kita semua,” kata IDP. Meski demikian, kata dia, Pemda terus melakukan berbagai upaya agar hak anak dapat terwujud secara paripurna di Lutra, baik dengan melahirkan kebijakan berupa Perda perlindungan ataupun upaya pelibatan seluruh stakeholders untuk berperan aktif menjadi bodyguard terhadap anak dari perlakuan yang menyimpang, aktivitas eksploitasi, dan tindakan kekerasan, termasuk bullying.
IDP mengapresiasi penghargaan KLA. Penghargaan ini, kata dia, adalah wujud kerja cerdas semua pihak guna memastikan bahwa upaya dan proses menuju Kabupaten Layak Anak terus dilakukan. “Terima kasih atas pencapaian ini. Penghargaan ini untuk kita semua, khususnya untuk anak-anak di Lutra. Semoga dengan ikhtiar kita semua, Lutra akan menjadi kabupaten yang aman, nyaman, dan ramah terhadap anak,” pungkasnya.
■ Putri Anggreani