SUARA SULAWESI | SELAYAR – Wakil Menteri (Wamen) Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Budi Arie Setiadi, mengatakan model pengembangan desa wisata dianggap menjadi salah satu agenda pembangunan nasional yang cukup efektif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di desa.
Hal itu diungkap Mas Budi, panggilan akrabnya, menanggapi terkait Tim Kemendes yang saat ini tengah melaksanakan giat peninjauan dan melakukan identifikasi ke desa wisata yang dinilai potensial untuk dikembangkan menjadi destinasi pariwisata baru, pada Selasa (26/4).
Menurutnya, program pengembangan desa wisata dianggap berhasil untuk menekan urbanisasi (perpindahan) orang desa ke kota.
"Ke depan, kami melihat bahwa pengembangan desa wisata akan menjadi tren dalam pembangunan wilayah. Tren ini merupakan respon terhadap motivasi baru dalam berwisata," katanya.
Selain itu, kata Mas Budi, dengan adanya pengembangan desa wisata di suatu wilayah, diharapkan akan tumbuh klaster desa-desa yang menjadi basis pokok berbagai kebutuhan desa wisata yang bersangkutan. Misalnya, Desa A memasok produk pendukung seperti kerajinan dan kesenian lokal untuk Desa Wisata B, dan sebaliknya.
"Keberhasilan pengembangan desa wisata tergantung pada tingkat penerimaan dan dukungan masyarakat lokal. Masyarakat lokal nantinya akan berperan sebagai tuan rumah dan menjadi pelaku penting dalam pengembangan desa wisata dalam keseluruhan tahapan, mulai dari perencanaan, pengawasan, dan implementasi," ujarnya.
Kemendes Identifikasi Puncak Tanadoang
Terkait hal tersebut, hari ini Tim Kementerian Desa Tertinggal meninjau dan melakukan identifikasi ke desa wisata di desa Bontomarannu, Kecamatan Bontomanai, Kabupaten Kepulauan Selayar.
Didesa Bontomarannu, Tim Kementerian Desa Tertinggal yang dipimpin langsung oleh Drs Joko Priyanto, M.Si melaksanakan identifikasi di lokasi wisata Puncak Tanadoang.
Kepada awak media, Kepala Dinas PMD, Irwan Baso S.STP menjelaskan, bahwa kedatangan Tim Kemedes ke Kabupaten Kepulauan Selayar dalam rangka mengidentifikasi pengembangan potensi wisata sebagai wujud komitmen Kementerian Desa dalam mendukung pengembangan potensi wisata di Desa Bontomarannu.
"Ia tadi siang, kita kedatangan Tim Kementerian Desa tertinggal, rencana kegiatan akan melakukan tinjauan dan identifikasi desa wisata di Kecamatan Bontomarannu," jelas Irwan Baso S.STP, Selasa (26/4/2022).
Harapan kita adalah, dapat menerima bantuan pengembangan objek wisata yang ada di desa. Selain itu, Irwan Baso juga menyampaikan kalau harapan lain dari pengembangan sektor pariwisata adalah, dapat menumbuhkan partisipasi masyarakat, yang nanti akan sangat berpengaruh pada meningkatnya pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Irwan Baso juga menyampaikan pengembangan sektor wisata di desa yang memiliki potensi, akan mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi masyarakat dalam rangka percepatan kemandirian desa.(Tim)
