NUSANTARA NEWS | BANDUNG — Wakil Bupati Garut, dr. Helmi Budiman menghadiri Haflah Tahfidz dan Kreativitas Santri Aksara Qur'an Ar Rasyid Tahun Pelajaran 2023-2023/1443-144 H, di Rumah Tahfidz Aksara Qur'an Ar-Rasyid, Kabupaten Garut, kemarin.
Wabup Garut mengungkapkan, dirinya senang bisa bertemu dengan para ustadz, guru, dan anak-anak penghafal Al-Quran.
Ia mengatakan, para tahfidz Al-Qur'an ini merupakan aset yang sangat berharga, bahkan lebih berharga dari pada dunia.
Helmi menuturkan, anak penghafal Al-Qur'an nantinya akan memberikan mahkota kepada orang tuanya saat di surga nanti.
"Mahkota raja itu harganya ratusan miliar, karena memang batu permatanya luar biasa, dari penjuru dunia itu ada batu permata disitu nempel, logamnya juga emas dan sebagainya. Nah nanti di surga Allah akan memberikan mahkota melalui anak-anak yang hafal Al-Qur'an kepada orang tuanya," imbuhnya.
Wabup Garut menyatakan, bangga kepada anak-anak penghafal Al-Quran. Ia meminta kepada anak-anak untuk terus menghafal Al-Qur'an, karena dengan menghafalkan Al-Qur'an, seorang anak bisa memberikan syafaat kepada orang tuanya.
"Karena bapak ibu sekalian kita harus percaya Al-Qur'an itu adalah mukjizat, sekali lagi Al-Qur'an itu adalah mukjizat, dan tentu mukjizat yang bisa kita rasakan, bisa kita lihat sampai hari akhir," tuturnya.
Ketua Rumah Tahfidz Aksara Qur'an Ar-Rasyid, Ustad Yayat Ruhiyat, mengenalkan Yayasan Aksara Qur'an Ar-Rasyid yang merupakan yayasan yang bergerak di bidang sosial dan pendidikan.
"Di Ramadan, kami selalu mengadakan gerakan sosial salah satunya berbagi dengan para praktisi dakwah dari daerah, pendidikannya ini anak-anak dari orang tua atau dari ibu dan bapak yang ada di lingkungan di sini, atau dari luar sana," ucapnya.
Ia mengatakan, ada dua kelompok santri yang belajar di Rumah Tahfidz Aksara Qur'an Ar-Rasyid ini, yaitu santri sore dan santri mukim.
"Yang mukim ada yang dari Karawang, Bandung, Tasik, Garut dan alhamdulilah tadi sudah pada tampil dan mondok di asrama," ujarnya.
Ustad Yayat memaparkan, yayasan yang dikelolanya sudah berjalan hampir empat tahun. Ia bersyukur karena rumah tahfidz ini bisa bertahan sampai sekarang, dan menjadi tempat bagi anak-anak untuk menghafal Al-Qur'an.
"Dan bagi kami tidak ada targetan yang serius misalkan kamu selama di sini harus (hafal) 4 juz, apalagi ke anak ke anak kecil, tapi bagaimana menanamkan kepada anak-anak untuk membuka lembaran Al-Qur'an," katanya. (**)