NUSANTARANEWS - SUKABUMI
JAKARTA | Eko Wahyudi Sephartanto, seorang Seasoned Digital Business Inovator, mengaku dirinya merasa bahagia sekaligus bangga ketika mendapatkan apresiasi dan penghargaan dalam Acara Digital Transformation Summit edisi Ke-24, yang digelar pada tanggal 18–19 Oktober 2023, di Hotel JW Marriot Mega Kuningan, Jakarta Selatan.
Dengan tema “Membuka Strategi DX untuk Memenuhi Era Digital” acara ini telah mempertemukan para pebisnis, institusi, dan instansi pemerintah untuk menjajaki sinergi
Selain itu acara ini juga sebagai upaya dalam mencari solusi mengatasi tantangan paling mendesak saat ini, dan mendorong kolaborasi yang lebih dalam untuk membentuk masa depan Indonesia yang lebih baik melalui transformasi digital.
Seperti diketahui bersama bahwa dalam 3 tahun terakhir di Indonesia, dimana dunia transformasi digital berkembang semakin pesat dan perlahan sudah mendapat apresiasi dan pengakuan dari dalam dan luar negeri.
Secara bertahap, Indonesia pun berhasil mengkapitalisasi talenta digital lokal dengan keterampilan yang mendorong adaptasi dan kegesitan atau agility lewat pengembangan platform dan solusi sesuai kebutuhan masyarakat.
Adalah Eko Wahyudi Sephartanto, yang berhasil mendapat penghargaan sebagai salah satu talenta digital lokal di Acara Digital Transformation Summit itu.
Eko Wahyudi yang saat ini masih tercatat sebagai Wakil Ketua Umum pada organisasi Media Independen Online Indonesia (MIO INDONESIA), yakni sebuah organisasi pers tempat berhimpunnya perusahaan media berbasis online di Indonesia.
Dalam kiprahnya di bidang teknologi informasi digital, pria yang semasa sekolah SMA menetap di Pulau Bali itu, memang dikenal sebagai sosok yang telah berpengalaman selama lebih dari 20 tahun sebagai penyedia layanan Telco Multinasional di berbagai negara.
Saat itu Eko sempat menggarap pekerjaan pada proyek optimalisasi 2G dan 3G yang dikerjakannya selain di wilayah Indonesia, juga di Malaysia, Pakistan, Kolombia Amerika Latin, dan juga Arab Saudi.
Dengan keahlian dan kekuatannya di bidang Transformasi Bisnis dan Strategi Digitalisasi, Growth Hacker, hingga Manajemen Proyek Solusi IOT dan ERP, Eko Wahyudi Sephartanto pun berhasil menajamkan karirnya hingga menjadi VP. Technology Information & General Affair di PT. Jakarta Propertindo sejak tahun 2022 hingga sekarang.
MENURUT Eko kesuksesan dalam transformasi digital tidak hanya tentang teknologi, tetapi juga tentang kemauan untuk terus belajar, berinovasi, dan beradaptasi dengan perubahan. .
"Salah satu kisah sukses yang patut dicatat adalah ketika kami meluncurkan platform ekosistem digital PMJSMART di PT Pulo Mas Jaya dan SISKA di PT Jakarta Propertindo (JAKPRO)," ujar Eko Wahyudi.
"Dengan strategi ini, kami dapat mengoptimalkan bisnis proses perusahaan dengan tata kelola yang efektif dan efisien, yang selanjutnya akan diintegrasikan ke seluruh entitas bisnis JAKPRO group," sambungnya.
Dia juga menjelaskan bahwa kesuksesan yang pernah diterapkan di lingkup Pulomas Jaya itu tidak lepas dari leadership manajemen JAKPRO dengan visi dan misi yang sangat kuat mendukung proses transformasi berjalan dengan maksimal.
"Sehingga kebijakan investasi teknologi dan infrastruktur yang dikembangkan secara agile dan fleksibel pun berdasarkan kebutuhan pengguna (Red - manajemen, karyawan, pemegang saham),' terang Eko.
Namunpun itu menurut Eko tidak semua perjalanan digitalisasi berjalan mulus. "Kami menghadapi tantangan seperti ancaman keamanan siber dan perubahan konstan dalam tren teknologi. Kami juga harus selalu siap untuk menghadapi risiko ini dan terus memperbarui pengetahuan teknis kami,' tegasnya.
Transformasi digital di sebuah perusahaan ditegaskan Eko memerlukan komitmen kuat dari seluruh tim, mulai dari manajemen hingga karyawan.
"Dan, sukses dalam transformasi digital tergantung pada kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan, memecahkan hambatan organisasi, dan berfokus pada inovasi yang memenuhi kebutuhan pelanggan,," bebernya.
Dipenghujung kelimat WhatsApp Eko yang dikirimkan ke meja redaksi, dia pun menuliskan pesan bermakna bahwa transformasi digital itu menurutnya, bukan sekadar penerapan teknologi, tetapi juga transformasi budaya dan strategi bisnis yang harus diterapkan dengan keberanian dan ketekunan
(HI/Network)