NUSANTARANEWS
Rohmat Hidayat. Ketua Umum Laskar Pasundan Indonesia (LPI) mengatakan kepada awak media pihaknya menyoroti serius proyek yang ada di RSUD Malingping apalagi sampai ada 4 paket kegiatan pada 1 tahun anggaran dengan nominal begitu Fantastis yang mana mulai dari 15 miliyar yang tertera di Lpse sampai dengan yang tidak di publikasikan yaitu 11 miliyar dan 5 miliyar untuk kantin .
Lanjut Rohmat pihaknya juga sedikit heran dengan adanya Nama Paket yang sama di LPSE Banten terkait gedung Parkir RSUD Malingping yang tertera hampir setiap tahun anggaran dengan nominal pagu yang berbeda namun fantastis nilainya tertera sungguh luar biasa Pemprov Banten namun perlu di cek secara seksama apakah betul proyek tersebut ada dan segi kualitas pembangunan nya sesuai ataukah dengan dugaan sebagai bahwa proyek itu tidak ada
Di tambah dengan tahun anggaran 2023 yang mana RSUD Malingping mendapatkan jatah pengadaan sampai 4 paket dari sumber anggaran APBD ini juga patut di curigai karena jelas bukan hanya RSUD malingping yang hari ini butuh pembangunan apalagi hanya untuk membangun kantin dan sarama parkir karena yang jelas di butuhkan adalah aspek penunjang mutu kualitas dari pelayanan kesehatanya.
Dengan Begitu Lpi menduga keras ada kepentingan yang melekat bahkan sesuai rumor di lapangan proyek RSUD Malingping diduga keras tidak sepenuhnya lelang dan masuk kategori proyek strategis yang dikawal Kejaksaan disini lah perlu di jadikan pertanyaan besar jika memang benar adanya proyek ini di Kawal Kejati berarti masuk dalam AGHT perlu juga di kemukakan aspek AGHTnya sebelah mana jika memang masuk draf pengawalan Kejaksaan
Maka dari itu Lpi segera bersurat untuk Audiensi kepada Dinas Kesehatan Provinsi Banten Sebagai pengguna anggaran yang mana begitu luar biasa pengadaan yang dilakukan di satu titik sampai 4 paket dengan jumlah puluhan miliyar yang mana hal ini besar kekhawatiran rawan terjadi kecurangan serta adanya dugaan nefotisme serta kuat sarat kepentingan di dalam pengadaan tersebut .pungkasnya
Wahyu hidayat