NUSANTARANEWS - BANTEN
Senin 26 Februari 2024 mengejutkan adanya pengakuan dari pihak Humas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Malingping setelah hilangnya dua kendaraan roda dua milik keluarga pasien di gedung parkir baru RSUD Malingping yang mana sangat miris terdengar di telinga, gedung yang menghabiskan miliyaran rupiah tersebut tidak memiliki safety keamanan yang mumpuni
Lebih lanjut peristiwa yang membuat malu tersebut terjadi pada minggu dinihari dengan dugaan kelalaian dari pihak keamanan RSUD yang mana jelas hal ini tidak mungkin terjadi jika sistem keamanan yang di terapkan sangat baik ,dengan hal hal yang terjadi di RSUD Malingping hari hari ini jelas ini sebuah aib untuk Dinas Kesehatan Provinsi Banten dan Penjabat Gubernur Banten yang mana mengalokasikan besar anggaran untuk fasilitas parkir malah diduga menjadi lahan untuk maling
selain itu ada juga perkataan mengejutkan dari salah satu oknum scurity hal itu terlihat dari salah potongan video yang dikirim ke pihak media oleh salah satu keluarga korban bahwa ada upaya untuk penyelesaian yang di lakukan oleh pihak RSUD Malingping melalui management scurity namun disayangkan bahasa dari salah oknum scurity sangatlah mencengangkan
" seharusnya pihak keluarga pasien jika datang membawa kendaraan ke RSUD harusnya menitipkan dulu ke pihak scurity agar ketahuan siapa yang bawa motornya " cetus salah satu oknum scurity
Dengan hal ini jelas kelalaian yang di lakukan di tempat pelayanan publik sangat lah jelas dan buruknya sistem keamanan di RSUD Malingping amat sangat nampak terlihat dan juga ketidak pekaan dari pihak RSUD memperlihatkan minimnya SDM yang ada disana apalagi humas RSUD Malingping sampai mengatakan dirinya tidak mengetahui apa apa disana.pungkasnya
Dilain Tempat hal ini menjadi sorotan sangat serius dari aktivis Lebak selatan yaitu Laskar Pasundan Indonesia (LPI) yang mana melalui Ketua Umum nya kembali angkat bicara
" hal hal yang di sampaikan humas RSUD Malingping menggambarkan buruknya sistem birokrasi yang ada di sana serta begitu miris dengan keluar bahasa bahwa gedung tersebut belum memiliki CCTV yang mana gedung yang di bangun menggunakan APBD Provinsi Banten Miliyaran Rupiah tersebut tidak memiliki sistem keamanan yang mumpuni bagaikan gedung kosong tanpa penghuni "cetus Rohmat
Lanjut Rohmat hal ini perlu menjadi perhatian khusus semua pihak dan pihak Lpi mendesak Dirut RSUD Malingping untuk mundur dari jabatan nya bukan hanya Dirut RSUD Malingping yang menjadi sorotan pihak Lpi melainkan Kepala Dinas Kesehatan sebagai pengguna anggaran dan yang bertanggung jawab penuh akan fasilitas umum di tempat pelayanan kesehatan
Lpi mendesak PJ Gubernur Banten untuk mencopot jabatan Kadinkes Banten yang dianggap telah gagal apalagi dengan kucuran anggaran besar dari APBD Provinsi Banten masih saja hal memalukan bisa terjadi dengan hal itu juga Lpi meminta kepada APH untuk mengaudit investigasi secara menyeluruh agar persoalan seperti ini tidak terjadi lagi serta mengevaluasi perusahaan pemenang tender yang diduga kontraknya pun telah habis
Dengan hal itu Lpi akan segera menggelar runing Aksi di RSUD Malingping sampai dengan di Dinkes Banten bahkan Kantor Gubernur Banten agar Kadinkes Banten dan Dirut RSUD Malingping di copot serta di periksa terkait kelalaian yang terjadi bahkan sampai penggunaan anggaran untuk pembangunan gedung yang diduga keras hanya di jadikan ajang bancakan karena jelas gedung tersebut sangat jauh dari kata layak apalagi di saat musim penghujan gedung tersebut sampai kebanjiran di dalamnya karena banyaknya kebocoran yang diduga pelaksanaan nya asal jadi.pungkas ketum Lpi
#TIM
