SUKABUMI - NUSANTARANEWS - Banjir kembali melanda daerah depan proyek wisata Alun-alun Gadobangkong pada Sabtu sore, yang menyebabkan belasan rumah terkena dampaknya. Menurut pendapat Acuy dan Opik, yang bertugas sebagai keamanan karang taruna dan warga terdampak, banjir dipicu oleh meluapnya air sungai yang memasuki jalan dan rumah warga. Situasi ini dipercaya terjadi karena kurangnya endapan yang mengalir ke laut.
Saat di temui reporter NUSANTARANEWS Acuy dan Opik menjelaskan bahwa kemungkinan besar banjir ini disebabkan oleh kendala dari bangunan proyek yang tidak menggunakan bak kontrol. Menurutnya, seharusnya ada bak kontrol di tengah-tengah proyek, sehingga saat banjir terjadi, bak kontrol tersebut dapat dibuka untuk mengalirkan air dengan lebih baik. Dia menambahkan bahwa sebelum proyek Gadobangkong dibangun, tidak pernah terjadi banjir seperti ini.
Acuy menyatakan keprihatinannya atas kejadian ini, terutama karena ini bukanlah kali pertama banjir menggenangi daerah tersebut. Dia berharap pihak proyek atau pelaksana dapat segera membuat bak kontrol untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. Menurutnya, langkah ini penting untuk menghindari kerugian lebih lanjut kepada warga yang terdampak.
Tidak hanya itu Acuy juga berharap bahwa, "Kami ingin menyampaikan perhatian kami terhadap kejadian banjir ini. Kami mohon kepada Pemerintah Kabupaten Sukabumi, khususnya dinas atau instansi terkait, untuk memperbaiki dan melakukan pengerukan di area bawah jembatan. Karena Celah air yang keluar hanya sekitar 20 cm, oleh karena itu diperlukan tindakan pengerukan untuk mencegah terjadinya banjir di masa mendatang. Terima kasih atas perhatian dan tindakan yang akan diambil" pungkas nya
Banjir ini menjadi perhatian serius bagi warga sekitar, serta menyoroti pentingnya perencanaan yang matang dalam pembangunan proyek wisata untuk mengantisipasi risiko banjir.
Jurnalis: Ismet