SUKABUMI - NUSANTARANEWS - Kesederhanaan seorang pemimpin dapat menjadi teladan bagi masyarakatnya. Hal ini terbukti dengan kepala desa Gunung Karamat Subaeta yang menonjolkan kesederhanaannya, bahkan rumahnya pun sangat sederhana berbanding terbalik dengan kemewahan kantor Desa nya.
Kepala Desa Gunung Karamat Subaeta, yang dikenal oleh warga sebagai tokoh yang rendah hati, menunjukkan pola hidup yang sederhana. Hal ini menjadi perbincangan hangat di tengah tengah masyarakat Gunung karamat di mana warga merasa terkesan dengan kesederhanaan pemimpin mereka.Senin (29/04/2024)
Saat di temui di kediaman nya kepala Desa Gunung Karamat Subaeta saat di tanyai terkait kesederhanaan nya, beliau memaparkan, karena prinsip saya secara pribadi bahwa kepentingan umum itu lebih utama di banding kepentingan secara pribadi,
Ia menjelaskan bahwa, yang menjadi tolak ukur bagaimana sebuah penghargaan itu datang untuk desa, ketika hari ini pasti yang di datangi dan di pertanyakan yaitu kantor desa nya, adapun ketentuan rumah atau milik secara pribadi mungkin tidak ada yang di tanyakan, namun maju atau tidak nya secara pribadi itu tidak menjadi tolak ukur untuk menjadi seorang kepala desa itulah prinsip kami"ungkap subaeta
Menurut penuturan Nining seorang ibu yang tinggal di kampung pangkalan RT 02 RW 01 saat dimintai keterangan oleh reporter NUSANTARANEWS, kehidupan sederhana yang dijalani oleh kepala desa adalah inspirasi bagi banyak orang. "Sepengetahuan saya yang saya tau pak jaro itu dia selalu mengesampingkan kepentingan pribadi nya ketimbang keperluan masyarakat, dia sangat mengedepankan kepentingan masyarakat"
"pak jaro itu orang nya sederhana gak neko neko dan kehidupan nya itu tidak dibikin waw sama dia yang penting masyarakat di kedepankan, jadi kepentingan masyarakat itu lebih utama",pungkas ibu Nining
"Saya sangat terharu melihat bagaimana beliau menjalani hidup dengan kesederhanaan yang begitu tulus. Ini membuat kami, warga desa Gunung karamat merasa bangga memiliki pemimpin seperti beliau," ungkapnya dengan senyum di wajahnya.
Hal itu senada dengan ibu Nesi warga kampung Sukasari RT 21/09 ia juga memaparkan tentang kesederhanaan jaro gunung karamat, bahkan rumah nya pun masih menumpang di rumah peninggalan orang tua istri nya" ucap Nesi
Hal serupa di paparkan oleh kasi Perencanaan Desa Gunung Karamat Atip Hidayatullah, jadi beliau itu pertama tadi yang di bilang bahwa kehidupan nya sangat berbanding terbalik antara kehidupan pribadi dan kehidupan nya di desa, seperti contoh yang di bangun di desa, mungkin itu salah satu keinginan beliau untuk memajukan desa nya
"Karena beliau pernah mengatakan, ketika ada orang bermain ke desa di ibaratkan yang pertama dilihat itu bukan pribadinya melainkan infrastuktur salah satunya yaitu bangunan kantor desa. Salah satu cita-cita beliau itu mengangkat masyarakat gunung karamat juga melalui bangunan balai desa, ujar Atip
"Beliau juga sangat berbaur dengan masyarakat ketika ada pembangunan yang sifatnya swadaya beliau itu mengajak kemudian beliau itu tidak mementingkan kehidupan nya yang penting kebutuhan pokok nya saja yang terpenuhi dan masyarakat, yang di utamakan beliau itu pembangunan desa nya" ucap Atip
Namun, kesederhanaan kepala desa tersebut berbanding terbalik dengan kemegahan kantor Desa yang terlihat begitu mencolok. Meskipun begitu, hal ini tidak mengubah pandangan warga terhadap kepala desa mereka. Mereka tetap menghargai kesederhanaan dan dedikasi yang telah ditunjukkan oleh kepala desa tersebut.
Kesederhanaan kepala desa Gunung Karamat Subaeta tidak hanya menjadi inspirasi bagi warganya, tetapi juga menyiratkan sebuah pesan moral yang penting, bahwa kekuatan seorang pemimpin tidak terletak pada kemewahan, melainkan pada kepedulian dan dedikasi untuk melayani masyarakatnya dengan tulus.
Jurnalis: Ismet