SUKABUMI | NUSANTARANEWS - Sebuah misteri menghebohkan Desa Citepus, Kecamatan Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi. Munculnya makam-makam buatan di wilayah tersebut mengundang keresahan warga dan memicu penyelidikan yang melibatkan aparat desa dan kepolisian dari Polsek palabuhanratu serta polres Sukabumi.
Informasi mengenai keberadaan makam-makam buatan ini beredar luas di media sosial, memicu kehebohan di tengah masyarakat. Warga Desa Citepus, yang merasa terusik oleh kabar tersebut, akhirnya berinisiatif untuk mengungkap kebenarannya.
Diduga, terdapat 41 makam buatan yang terletak di lokasi Cibolang Baru RT 04 RW 02, Desa Citepus. Berbekal informasi tersebut, Kepala Desa Citepus Koswara bersama warga, RT, RW, dan aparat desa langsung menuju lokasi.
"Setelah kami cek ke lokasi, memang benar ada banyak kuburan yang dibuat-buat. Masyarakat pun sepakat untuk membersihkan dan memusnahkannya," jelas Kepala Desa Citepus.
Proses pembongkaran makam-makam buatan ini berlangsung lancar berkat gotong royong warga, Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan aparat kepolisian. Pelaku pembuat makam-makam buatan, Jawi, warga Desa Pasirjaya, Kecamatan Jatiuwung, Kota Tangerang, mengaku bahwa makam yang dibuat tersebut tujuannya untuk berziarah. Namun, saat didalami, Jawi tidak dapat menjelaskan tujuannya secara rinci. Dan saat ini orang tersebut sudah diamankan di Polres Sukabumi.
"Kami mengamankan Jawi dan memusnahkan makam-makam buatan tersebut. Kapolsek, Kasat Reskrim Polres Sukabumi, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas turut hadir di lokasi," tambah Kepala Desa Citepus.
Atas kejadian ini, Kepala Desa Citepus Koswara menghimbau warga untuk waspada dan tidak mudah percaya dengan keberadaan makam atau kuburan yang mencurigakan. "Jika ada warga yang datang atau berkunjung, wajib ditanyakan maksud dan tujuannya. Jangan langsung percaya begitu saja," tegas Koswara
Ia juga menekankan bahwa Desa Citepus memiliki sejarah dan asal-usul yang jelas, sehingga keberadaan makam-makam buatan tersebut patut dipertanyakan. "Kami berharap kejadian ini menjadi pelajaran bagi semua, agar tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang belum tentu benar," pungkasnya.
(Ismet /Endi)