SUKABUMI | NUSANTARANEWS - Desa Gandasoli saat ini tengah menghadapi serangan hewan buas yang memangsa ternak milik warga. Kepala Desa Gandasoli, Ece Kurniawan, mengonfirmasi bahwa sudah sebulan terakhir warga di beberapa kampung mengalami kejadian ini. Hingga saat ini, setidaknya 20 ekor ternak dilaporkan menjadi korban serangan, terutama di Kampung Cikubang, Kampung Cikedok, dan Kampung Cibeureum.
Menurut Ece, serangan ini dimulai sejak awal Agustus dan terus berlanjut hingga akhir pekan kemarin, tepatnya tanggal 7 September. Serangan hewan buas ini selalu menargetkan ternak pada malam hari, dengan luka gigitan di leher ternak yang menjadi ciri khas dari serangan tersebut. "Lukanya ada di leher, seperti dua gigitan," ungkap Ece.
Untuk mengatasi masalah ini, pihak desa telah berkoordinasi dengan instansi terkait. "Alhamdulillah, kemarin sudah ada pihak terkait yang datang meninjau lokasi untuk meneliti kejadian ini. Mungkin mereka sedang mengidentifikasi hewan apa yang menyebabkan serangan ini," tambah Ece. Hingga saat ini, pihak desa dan warga berharap agar serangan ini segera berakhir dan tidak menambah korban lagi.
Desa Gandasoli yang terletak di dekat kawasan perkebunan dan perhutani, berbatasan langsung dengan wilayah pegunungan Halimun Salak, sehingga diduga kuat hewan buas yang menyerang ternak warga berasal dari area tersebut. Pihak desa juga terus memantau situasi dan berharap serangan ini dapat segera ditangani oleh pihak berwenang.
Masyarakat Desa Gandasoli kini diimbau untuk lebih waspada, khususnya di malam hari, agar tidak ada lagi ternak yang menjadi korban serangan hewan buas. Senin (9/9/24)
(Ismet)
