NUSANTARANEWS | BANDUNG - Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jawa Barat menggelar In-House Training bertema "Reformasi Budaya dalam Mendukung Pelaksanaan Tugas Bagi Personel Ditreskrimsus Polda Jabar Guna Terciptanya Penegakan Hukum yang Humanis" pada Kamis (3/10). Kegiatan yang bertujuan meningkatkan kemampuan personel ini berlangsung di Aula Ditlantas Polda Jabar dan dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi kepolisian. Kamis (03/10/2024)
Kegiatan ini dihadiri oleh Wadir Reskrimsus Polda Jabar, AKBP Dr. Maruly Pardede, S.H., S.I.K., M.H., Kasubag Hukum Kepolisian Sekretariat S2 PTIK, AKBP Dr. I Gede Nyoman Bratasena, S.I.K., M.I.K., serta seluruh personel Ditreskrimsus Polda Jabar.
Dalam sambutannya, AKBP Maruly Pardede menekankan pentingnya reformasi budaya di tengah tantangan sosial saat ini, di mana masyarakat semakin kritis dan menuntut penegakan hukum yang humanis. Ia menyampaikan bahwa perubahan mindset di kalangan penyidik sangat diperlukan agar pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan dengan baik dan tegas, tanpa mengesampingkan aspek humanis.
Selanjutnya, AKBP Dr. I Gede Nyoman Bratasena memaparkan materi tentang berbagai dimensi budaya yang memengaruhi interaksi dan kinerja penyidik. Ia membahas konsep budaya dari perspektif antropologi dan psikologi sosial, serta memperkenalkan teori 6 Dimensi Budaya Hofstede, yang mencakup aspek-aspek seperti power distance, uncertainty avoidance, individualisme versus kolektivisme, serta maskulinitas versus feminitas. Penyidik diajak memahami bagaimana dinamika budaya dapat memengaruhi cara mereka bekerja, berkomunikasi, dan menangani konflik di lapangan.
Acara ini ditutup dengan pemberian plakat secara simbolis kepada narasumber dan sesi foto bersama seluruh peserta.
Pelatihan ini diharapkan dapat memperkuat kemampuan personel Ditreskrimsus Polda Jabar dalam menegakkan hukum secara adil, responsif, dan humanis, sesuai dengan tuntutan masyarakat di era modern ini.
(Ismet)