NUSANTARANEWS | SUKABUMI - Viral di media sosial, kasus bullying yang terjadi di salah satu SMAI menuai banyak perhatian dan keprihatinan masyarakat. Kasus yang melibatkan sejumlah siswa ini menyisakan sejumlah pertanyaan, terutama terkait tindakan pihak sekolah terhadap pelaku.
Menurut informasi yang diterima, pihak sekolah telah mengeluarkan tiga siswa yang terlibat dalam aksi bullying tersebut. Namun, keputusan ini memunculkan tanda tanya di kalangan orang tua dan masyarakat. Pasalnya, beberapa sumber menyebutkan bahwa terdapat empat orang siswa yang berperan dalam aksi bullying, tetapi hanya tiga siswa yang dikenai sanksi dikeluarkan dari sekolah.
"Kenapa hanya tiga yang dikeluarkan, padahal menurut anak saya, ada empat orang yang terlibat. Kami hanya ingin keadilan bagi semuanya," ungkap salah satu orang tua siswa yang dikeluarkan.
Sejumlah pihak mempertanyakan kebijakan dan sistem penanganan kasus bullying di sekolah tersebut. Masyarakat menilai, insiden ini menunjukkan perlunya penegakan program anti-bullying yang lebih tegas di lingkungan sekolah, agar kasus serupa tidak terulang.
"Kami berharap, pihak sekolah bisa lebih adil dalam memperlakukan keempat siswa pelaku bullying. Jangan sampai ada perbedaan perlakuan yang bisa menimbulkan kecemburuan atau ketidakadilan," kata salah satu tokoh masyarakat yang enggan disebutkan namanya.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak sekolah belum memberikan pernyataan resmi terkait alasan di balik keputusan mereka dan belum menjelaskan perbedaan perlakuan terhadap para pelaku. Kasus ini menjadi peringatan penting agar setiap sekolah menerapkan kebijakan anti-bullying yang efektif demi menjaga lingkungan belajar yang aman bagi semua siswa.
(Ismet/Budiman)