NUSANTARANEWS | SUKABUMI – Pemerintah Kabupaten Sukabumi memutuskan untuk memperpanjang status tanggap darurat bencana hingga 17 Desember 2024. Keputusan tersebut disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sukabumi, H. Ade Suryaman, usai memimpin rapat koordinasi tanggap darurat bencana di Pendopo, Selasa (10/12/2024).
Menurut Sekda, perpanjangan status ini didasarkan pada beberapa faktor penting, seperti curah hujan yang diprediksi masih tinggi, keberadaan dua korban yang belum ditemukan, serta banyaknya jumlah pengungsi yang membutuhkan perhatian lebih.
"Curah hujan diperkirakan masih tinggi hingga 14 Desember mendatang. Selain itu, dari 12 korban yang dilaporkan hilang, masih ada dua yang belum ditemukan. Jumlah pengungsi juga masih cukup banyak, sehingga kami memandang perlu untuk memperpanjang status tanggap darurat ini," ujar Ade Suryaman.
Status tanggap darurat sebelumnya telah ditetapkan selama tujuh hari, dari 4 hingga 10 Desember 2024. Namun, berdasarkan evaluasi kondisi di lapangan, masa tanggap darurat diperpanjang hingga 17 Desember 2024 untuk memastikan penanganan yang optimal terhadap warga terdampak.
Dalam kesempatan tersebut, Sekda juga menekankan pentingnya peran aktif para camat di wilayah terdampak bencana. Ia meminta seluruh camat, khususnya di 39 kecamatan yang terdampak, untuk terus memantau kondisi di lapangan dan melaporkan kebutuhan warga secara berkala.
"Para camat harus terus memonitor situasi di wilayahnya masing-masing dan segera melaporkan kebutuhan warga agar dapat ditangani dengan cepat," tegasnya.
Pemerintah Kabupaten Sukabumi berharap langkah perpanjangan status tanggap darurat ini dapat memberikan perlindungan dan bantuan yang lebih maksimal kepada masyarakat yang terdampak bencana.
(Ismet)
