• Jelajahi

    Copyright © NUSANTARA NEWS | Berita Nusantara News Hari Ini
    Nusantara News

    Follow us on

    Update Bencana Pergerakan Tanah di Desa Sukamaju Sukabumi: Ratusan Warga Mengungsi, Kerusakan Meluas

    NUSANTARA NEWS
    Kamis, 12 Desember 2024, 09:12 WIB Last Updated 2024-12-12T02:56:50Z

     


    NUSANTARANEWS | SUAKBUMI – Pergerakan tanah di Desa Sukamaju, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Sukabumi, terus berlangsung dan memengaruhi ratusan warga. Berikut laporan terbaru mengenai situasi di lokasi.


    Sebanyak 86 kepala keluarga (KK) atau 300 jiwa kini berada di empat titik pengungsian terpusat dan beberapa lokasi pengungsian mandiri seperti di Kampung Cipanengah (RT 19, tenda besar): 28 jiwa (10 laki-laki, 8 perempuan, 2 bayi, 7 anak-anak, 1 lansia). Kampung Cipanengah (bekas kandang milik H. Suto) sebanyak  67 jiwa (12 laki-laki, 34 perempuan, 5 bayi, 15 anak-anak, 1 lansia). Kampung Pasirgede (saung milik Ari): 15 jiwa (5 laki-laki, 5 perempuan, 2 bayi, 3 anak-anak, 1 lansia). Dan di kampung Pasirgede (saung dekat lapangan): 18 jiwa (5 laki-laki, 7 perempuan, 1 bayi, 4 anak-anak, 1 lansia).



    Pengungsian Mandiri Sebanyak 172 jiwa tersebar di rumah warga atau kerabat di beberapa lokasi, seperti Kampung Ciseureuh (RT 11 dan RT 12), Kampung Pasirgede (RT 19), Kampung Cipanengah (RT 20), serta Kampung Cikadaka (RT 17 dan RT 18).


    Bencana ini telah menyebabkan kerusakan signifikan di 41 rumah (6 rusak sedang, 35 rusak berat).dan 19 hektar sawah terdampak.


    Fasilitas umum, 1 sekolah PAUD, 13 tempat ibadah rusak berat, 5 tempat ibadah rusak sedang, 16 ruas jalan, 5 saluran air, 21 talud penahan tanah (TPT) rusak berat, 4 jembatan, dan 2 TPT rusak sedang.


    Distribusi logistik dilakukan ke sejumlah pengungsian, termasuk sembako, selimut, air minum, obat-obatan, pakaian, dan perlengkapan bayi. Namun, kebutuhan tambahan masih mendesak, seperti obat-obatan, perlengkapan bayi, karpet, serta fasilitas umum seperti musala dan MCK.


    Intensitas hujan yang tinggi terus memicu pergerakan tanah. Sebanyak 175 KK atau 437 jiwa berada dalam ancaman longsor. Retakan dan penurunan tanah dilaporkan di beberapa titik, mengakibatkan kerusakan rumah setiap harinya.



    Akses akomodasi dan jaringan komunikasi masih menjadi kendala, terutama di beberapa titik yang sulit dijangkau.


    Demikian laporan terkini terkait bencana ini. Pemerintah dan pihak terkait diharapkan memberikan arahan dan bantuan lebih lanjut untuk menangani situasi ini. Kamis (12/12/2024)


    (Ismet /Yan Sebastian)


    Komentar

    Tampilkan

    BERITA TERBARU