NUSANTARANEWS | SUMEDANG - Jatinangor kecamatan di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, kini dikenal sebagai pusat pendidikan terkemuka di Indonesia. Namun, perjalanan sejarahnya jauh lebih panjang dan kaya, bermula dari masa penjajahan Belanda hingga menjadi kawasan strategis pendidikan seperti saat ini.
Pada masa kolonial, Jatinangor merupakan hamparan luas perkebunan teh dan karet yang dikelola oleh Maatschappij tot Exploitatie der Baud-Landen, sebuah perusahaan Belanda. Untuk menunjang efisiensi transportasi hasil perkebunan, jalur kereta api Rancaekek-Tanjungsari dibangun pada tahun 1916. Keberadaan jalur kereta api ini menjadi bukti pentingnya perkebunan Jatinangor bagi perekonomian Hindia Belanda saat itu.
Perubahan besar terjadi setelah kemerdekaan Indonesia. Pada tahun 1942, perkebunan Jatinangor ditutup, kemudian pada tahun 1950, lahan tersebut ditanami karet dan dinasionalisasikan, menjadi milik pemerintah daerah Jawa Barat. Perubahan fungsi lahan ini menandai babak baru dalam sejarah Jatinangor.
Transformasi Jatinangor menjadi pusat pendidikan dimulai pada tahun 1977, ketika Universitas Padjadjaran (Unpad) mulai menjajaki kemungkinan pengembangan kawasan ini sebagai kampus. Setelah mencapai kesepakatan pada tahun 1979 untuk memanfaatkan lahan bekas perkebunan, Unpad menjadi pelopor pembangunan kampus di Jatinangor.
Langkah strategis ini kemudian diperkuat dengan penetapan Jatinangor sebagai Kawasan Perguruan Tinggi (KPT) pada tahun 1989. Keputusan ini menandai komitmen pemerintah untuk mengembangkan Jatinangor sebagai pusat pendidikan tinggi. Pada tahun 2010, status Jatinangor ditingkatkan menjadi Kawasan Strategis Provinsi (KSP) Pendidikan, menunjukkan perannya yang semakin penting dalam peta pendidikan Jawa Barat dan nasional.
Kini, Jatinangor telah menjelma menjadi kawasan pendidikan yang ramai dan dinamis. Universitas Padjadjaran (Unpad), Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), dan Institut Manajemen Koperasi Indonesia (Ikopin) adalah beberapa perguruan tinggi ternama yang berlokasi di Jatinangor. Transformasi ini menunjukkan bagaimana sebuah kawasan dapat bermetamorfosis dari perkebunan kolonial menjadi pusat pendidikan yang maju dan modern. Sejarah Jatinangor menjadi bukti nyata bagaimana perencanaan dan komitmen dapat mengubah wajah suatu daerah dan berkontribusi pada kemajuan bangsa.
(Endi Kusnadi)
