• Jelajahi

    Copyright © NUSANTARA NEWS | Berita Nusantara News Hari Ini
    Nusantara News

    Follow us on

    Tragedi di Tajur: Sekuriti Dibunuh Anak Majikan, Keluarga Tuntut Keadilan dan Hukuman Berat bagi Pelaku

    NUSANTARA NEWS
    Sabtu, 18 Januari 2025, 12:41 WIB Last Updated 2025-01-18T05:41:15Z

     


    NUSANTARANEWS | SUKABUMI - Dewi (47), istri dari korban pembunuhan yang terjadi di Tajur, mengungkapkan komunikasi terakhirnya dengan almarhum suaminya, yang bekerja sebagai seorang sekuriti, sebelum menerima kabar duka. Tragedi ini terjadi setelah sang suami dilaporkan dibunuh oleh anak majikannya pada Jumat.


    Menurut Dewi, ia terakhir berbicara dengan almarhum pada Kamis malam, sehari sebelum insiden. "Pas malamnya sempat nge-chat, katanya habis melerai majikan yang mau dicekik anaknya. Setelah itu, tidak ada kabar lagi sampai Jumat siang, baru dapat kabar dari adik dan Pak Sekdes kalau suami saya dibunuh oleh anak majikannya," ungkapnya dengan mata berkaca-kaca.


    Dewi juga menceritakan bahwa suaminya sempat mengeluhkan soal gaji yang sering terlambat. "Cuman curhat soal gaji yang suka telat. Kata saya pindah kerja saja, tapi dia bilang tanggung, mau habis Lebaran dulu," katanya. Suaminya diketahui baru bekerja selama lima bulan di tempat tersebut setelah sebelumnya menjadi sekuriti di Bogor.



    Almarhum dikenal sebagai sosok bertanggung jawab dan penyayang keluarga. "Dia itu penyayang, selalu mementingkan anak-anak daripada dirinya sendiri. Orangnya juga nggak neko-neko," ujar Dewi. Kehilangan ini menjadi pukulan berat, terutama bagi anak bungsu mereka yang masih kecil. "Ya Allah, banget kehilangan. Mana anak saya masih kecil. Harapan saya pelaku dihukum seberat-beratnya," tambahnya.


    Di sisi lain, Aris Munandar, kakak ipar korban, turut menyuarakan kekecewaannya terhadap pihak pelaku dan perusahaan tempat korban bekerja. "Sampai sekarang belum ada itikad baik dari pihak pelaku maupun perusahaan. Kita sangat kecewa," ujarnya.


    Aris juga menyoroti kebingungan keluarga dalam menghadapi situasi ini, terutama karena korban merupakan tulang punggung keluarga. "Keluarga benar-benar bingung. Anak-anaknya masih harus sekolah, dan keluarga sangat bergantung pada korban," lanjutnya.


    Hingga berita ini diturunkan, belum ada perwakilan dari pihak perusahaan maupun keluarga pelaku yang datang ke rumah duka. "Fokus kita dari kemarin itu hanya untuk menyediakan tempat istirahat almarhum. Setelah selesai, baru kita pikirkan jalur hukumnya seperti apa," pungkas Aris.


    Kasus ini masih menjadi perhatian masyarakat, sementara pihak keluarga berharap keadilan dapat ditegakkan demi almarhum dan keluarga yang ditinggalkan. Jumat (17/1/25)


    (Red)


    Komentar

    Tampilkan

    BERITA TERBARU