NUSANTARANEWS | SUKABUMI – Kegiatan uji coba paramotor bertajuk Landasan Pasi Garuda Langit Biru sukses digelar di Kampung Hegarsari, Desa Cihaur, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi. Acara ini turut dimeriahkan oleh pertunjukan seni pencak silat dari salah satu sanggar seni Jajar Paguron yang berada di desa tersebut. Jum'at 28 Februari 2025
Sejumlah tamu undangan hadir dalam kesempatan ini, termasuk perwakilan Forkompimcam, Ketua KNPI Kecamatan Simpenan, Ketua Karang Taruna Kecamatan dan Desa, tokoh agama, tokoh seniman, serta berbagai tamu undangan lainnya. Selain itu, perwakilan Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) Jawa Barat dan SMK Dirgantara Jakarta juga turut memeriahkan acara uji coba ini.
Masyarakat Desa Cihaur tampak antusias menyambut kegiatan tersebut, mengingat peristiwa ini merupakan momen langka bagi daerah mereka. Diharapkan, dengan adanya pembangunan landasan Pasi Langit Biru, wisata dirgantara dapat semakin berkembang, sekaligus mendorong Geopark Ciletuh untuk menarik lebih banyak wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.
Secara teknis, area yang disiapkan untuk uji coba paramotor sudah cukup memadai. Namun, masih diperlukan perbaikan dan perapihan lapangan agar lebih optimal. Selain untuk paramotor, ke depannya landasan ini diharapkan juga dapat digunakan untuk pesawat ringan jenis microlight yang bisa melakukan take-off dan landing di lokasi tersebut.
Dari segi kondisi angin, lokasi ini dinilai aman untuk paramotor. Dengan landasan yang direncanakan memiliki dua arah, yaitu timur–barat serta utara–selatan, aktivitas penerbangan bisa dilakukan kapan saja, kecuali saat hujan atau ketika kecepatan angin melebihi 15–20 knot, yang merupakan batas aman bagi paramotor. Sementara itu, pesawat microlight masih bisa beroperasi dalam kondisi angin yang lebih kencang.
Dari udara, pemandangan di kawasan ini sangat luar biasa. Perpaduan antara pegunungan, laut, serta hamparan sawah menciptakan panorama yang memukau. Pantai yang berjarak hanya sekitar 10 menit penerbangan dari lokasi menambah daya tarik wisata dirgantara ini.
Potensinya sebagai destinasi wisata sangat besar. Dengan adanya landasan ini, pesawat microlight dan paramotor dapat menjangkau kawasan Geopark Ciletuh, bahkan memungkinkan perjalanan satu arah dari Cihaur ke Ciletuh, atau sebaliknya.
Dalam dunia paramotor, lintasan seperti ini dikenal sebagai Garuda Langit Biru Airstrip. Landasan ini dirancang beralaskan rumput, bukan aspal, untuk menjaga kehijauan serta meminimalisir cedera saat terjadi pendaratan darurat. Rencana pembangunan mencakup landasan utama berukuran 20 × 600 meter, yang dinilai sangat cukup untuk operasional pesawat ringan seperti microlight.
Muhamad Zaenudin, perwakilan Paramotor Jawa Barat untuk pengembangan olahraga dirgantara, menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif ini. Menurutnya, Sukabumi selama ini belum memiliki wisata berbasis kedirgantaraan, sehingga langkah ini menjadi terobosan yang sangat baik. Pemilik lahan juga memiliki visi cemerlang untuk meningkatkan pariwisata Kabupaten Sukabumi serta menjalin kerja sama dengan Geopark Ciletuh dan komunitas paralayang di Puncak, Bogor.
Aan Supendi, perwakilan dari Chakramas, juga menekankan bahwa wilayah ini baru kali ini terbuka untuk kegiatan wisata. Selain paramotor, nantinya akan dikembangkan berbagai wisata lain yang dapat menarik lebih banyak pengunjung.
Kepala Desa Cihaur, H. Asep Permadi, menegaskan bahwa pihak desa sangat mendukung penuh upaya pembukaan wisata dirgantara ini. Ia berharap keberadaan landasan ini dapat mendongkrak perekonomian masyarakat setempat. Selain wisata dirgantara, Desa Cihaur juga tengah mengupayakan pembukaan destinasi wisata alam lainnya, seperti air terjun (curug) yang saat ini masih dalam proses perizinan.
Dengan luas lahan 40 hektare, 20 hektare di antaranya akan difokuskan untuk pengembangan wisata dirgantara. Selain itu, rencana pengembangan agrowisata juga tengah dipersiapkan, sehingga kawasan ini dapat menjadi destinasi wisata terpadu di Kabupaten Sukabumi.
Ke depan, diharapkan masyarakat lokal juga dapat dilatih untuk menerbangkan paramotor agar dapat ikut menjaga dan mengelola aset landasan yang sedang dikembangkan ini. Jika rencana ini berjalan sesuai harapan, Garuda Langit Biru Airstrip akan menjadi salah satu pusat wisata dirgantara unggulan di Jawa Barat.
(Ismet)