Jum'at 14•03•2025
  • Jelajahi

    Copyright © 2025 NUSANTARA NEWS | Berita Nusantara News Hari Ini
    Nusantara News

    Follow us on

    Sadis, TPNPB OPM Bunuh Tukang Ojek di Paniai, Korban Dituduh Sebagai Intelijen Indonesia

    NUSANTARA NEWS
    Jumat, 21 Februari 2025, 21.40.00 WIB Last Updated 2025-02-21T17:11:01Z


    NUSANTARANEWS | PAPUA TENGAH - Kelompok bersenjata Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), sayap militer dari Organisasi Papua Merdeka (OPM), mengklaim bertanggung jawab atas pembunuhan seorang tukang ojek yang terjadi di sekitar Pelabuhan Aikai, Enarotali, Kabupaten Paniai, Papua Tengah, pada Jumat (21/2/2025) pukul 06.00 WIT.


    Juru bicara TPNPB, Sebby Sambom, dalam keterangannya menyebut bahwa korban dituduh sebagai anggota intelijen Indonesia yang sedang menyamar sebagai tukang ojek.


    "Kami telah menerima laporan resmi dari TPNPB wilayah Komando Pertahanan (Kodap) XIII Kegepa Nipouda Paniai yang melaporkan bahwa mereka berhasil mengeksekusi mati anggota intelijen Indonesia yang menyamar sebagai tukang ojek," Tuding Sebby dalam pernyataan yang dirilis Jumat siang.


    Dalam keterangannya, Sebby juga membagikan sebuah video berdurasi 26 detik yang memperlihatkan korban terkapar bersimbah darah di atas jalan dengan helm kuning masih terpasang di kepalanya. Di dekat korban, terlihat sebuah sepeda motor tergeletak, sementara beberapa orang bersenjata yang diduga aparat kepolisian tampak berjaga di sekitar lokasi kejadian.

    Sementara itu, Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz 2025, Kombes Pol. Yusuf Sutejo, menyatakan bahwa pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait kasus pembunuhan ini.


    "Masih dilidik apakah kejadian ini dilakukan oleh KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata) atau masyarakat biasa," ujar Yusuf Sutejo dalam pesan singkatnya, Jumat siang.


    Peristiwa ini menambah daftar insiden kekerasan yang dilakukan oleh TPNPB-OPM terhadap individu yang mereka tuduh sebagai agen intelijen Indonesia. Sebelumnya, kelompok ini juga mengklaim bertanggung jawab atas pembunuhan La Jaharu (51) di Yahukimo pada 30 Januari 2025, serta penembakan aktivis perempuan Papua, Michelle Kurisi Doga, pada Agustus 2023.


    Tindakan kekerasan yang terus terjadi di Papua menimbulkan kekhawatiran berbagai pihak, terutama karena sering kali korban adalah warga sipil yang tidak terbukti terlibat dalam kegiatan intelijen. Pemerintah Indonesia dan organisasi hak asasi manusia terus mengutuk aksi-aksi kekerasan ini serta mendesak penyelesaian konflik di Papua melalui jalur damai.


    (Ismet)




    Komentar

    Tampilkan