NUSANTARANEWS | JAKARTA – Mantan Komisaris PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), mengungkap adanya dugaan skandal korupsi di tubuh Pertamina dan anak perusahaannya. Ahok bahkan menyebut sejumlah pihak yang diduga terlibat, termasuk oknum Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Kementerian BUMN, hingga mantan petinggi Telkom.
Dikutip dari kanal YouTube Narasi pada Sabtu (1/3/2025), Ahok mengungkap bahwa skandal tersebut terkait dengan tata kelola minyak mentah, produk kilang, subholding Pertamina, serta kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) dalam periode 2018–2023. Salah satu kasus yang disorot adalah pengadaan zat aditif yang diduga bermasalah.
Ahok mencurigai keterlibatan oknum BPK dalam kasus ini. Ia menyebut bahwa ada pihak yang membekingi agar Pertamina membeli zat aditif melalui mekanisme yang tidak sah.
"Saya curiga ada oknum BPK yang menjadi ‘beking’ agar Pertamina membeli zat aditif ini lewat transport dan tender yang tidak sah," ujar Ahok.
Ahok juga menyoroti keberlanjutan peran eks petinggi Pertamina Energy Trading Limited (Petral), anak usaha Pertamina yang berbasis di Singapura dan sudah dibubarkan sejak 2015 karena dianggap menjadi sarang mafia migas.
“Petral dibubarkan, tapi kenapa orang Petral jadi Dirut Patra Niaga?” kata Ahok.
Saat ditanya lebih lanjut oleh pewawancara, Ahok enggan memberikan jawaban pasti dan malah meminta agar pertanyaan itu ditujukan kepada Menteri BUMN.
Selain itu, Ahok menduga ada permainan di balik pemecatan mantan Direktur Utama Patra Niaga. Menurutnya, pemecatan tersebut kemungkinan terjadi karena sang dirut menolak menandatangani pengadaan zat aditif yang bermasalah.
"Saya curiga ini ada permainan. Bekas Dirut Patra Niaga dipecat. Saya enggak tahu pasti, tapi diduga karena dia tidak mau menandatangani pengadaan aditif itu," ungkapnya.
Pernyataan Ahok ini menambah daftar panjang dugaan skandal di Pertamina yang selama ini kerap menjadi sorotan publik. Hingga berita ini diturunkan, pihak Kementerian BUMN maupun BPK belum memberikan tanggapan terkait tudingan tersebut.
**(Red)