• Jelajahi

    Copyright © NUSANTARA NEWS | Berita Nusantara News Hari Ini
    Nusantara News

    Follow us on

    OPM Serang Warga Sipil di Yahukimo, TNI Sebut Aksi Biadab dan Pelanggaran HAM Berat

    NUSANTARA NEWS
    Jumat, 11 April 2025, 07.46.00 WIB Last Updated 2025-04-11T00:46:21Z

     


    NUSANTARANEWS | PAPUA - Organisasi Papua Merdeka (OPM) kembali melakukan aksi kekerasan yang menewaskan sejumlah warga sipil di Distrik Suntamon, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, pada 8 April 2025. Para korban diketahui berprofesi sebagai pendulang emas. Tindakan brutal ini mendapat kecaman keras dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang menyebutnya sebagai kejahatan kemanusiaan dan pelanggaran berat Hak Asasi Manusia (HAM). Kamis,(10/4/25).


    Kepala Pusat Penerangan TNI, Brigjen TNI Kristomei Sianturi, menegaskan bahwa aksi kekejaman yang dilakukan OPM merupakan bentuk kebiadaban yang tidak dapat dibenarkan dalam situasi apa pun. “Ini adalah pelanggaran HAM berat dan kejahatan kemanusiaan. Korban adalah warga sipil yang tidak bersalah,” ujarnya, Kamis (10/4/2025).


    Berdasarkan laporan dari satuan TNI di lapangan, serangan terhadap warga sipil oleh kelompok OPM memang benar terjadi. Namun, hingga saat ini, jumlah pasti korban tewas maupun luka-luka masih terus didalami karena akses komunikasi yang terbatas di wilayah tersebut.


    Menanggapi isu yang beredar bahwa korban merupakan prajurit TNI, Brigjen Kristomei menegaskan bahwa informasi tersebut adalah hoaks. “Tidak ada prajurit TNI yang gugur. Propaganda yang disebarkan OPM adalah bentuk manipulasi informasi demi membenarkan aksi kekerasan mereka,” tegasnya.


    Ia juga mengungkap bahwa OPM kerap menggunakan dalih serupa dalam melakukan kekerasan terhadap masyarakat sipil. “Di Distrik Anggruk, Yahukimo, mereka juga membunuh guru dan tenaga kesehatan yang dituduh sebagai TNI. Padahal jelas-jelas mereka adalah warga sipil yang sedang mengabdi di daerah terpencil,” lanjut Kapuspen TNI.


    TNI menegaskan komitmennya untuk terus mengejar dan memproses hukum para pelaku kejahatan kemanusiaan tersebut. Koordinasi dengan aparat penegak hukum terus dilakukan guna memastikan keamanan masyarakat di Papua Pegunungan.


    “TNI akan terus hadir bersama rakyat dalam menjaga stabilitas dan keamanan nasional, serta tidak akan mentolerir setiap aksi kekerasan terhadap warga sipil,” tutup Brigjen Kristomei.


    Editor: Ismet 

    Komentar

    Tampilkan

    BERITA TERBARU